Minggu, 05 Desember 2010

Adab Cemburu...

Adab Cemburu

Kata orang, cemburu itu perlu. Sebaliknya, tak sedikit yang menolak dikatakan sebagai pencemburu. Itulah sifat cemburu. Layaknya mata uang, ia memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang. Dengannya sebuah rumahtangga bisa bertambah rekat. Namun, tak jarang justru ia menjadi awal sebuah kehancuran hidup seseorang. Berikut ini beberapa pandangan Islam mengenai sifat cemburu.
Pilihlah yang Disukai Allah
Dalam sebuah riwayat, rupanya sifat cemburu itu terbagi menjadi dua. Ada yang dicintai Allah, namun ada pula yang tak disenangi oleh-Nya. Sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, “Cemburu itu ada dua macam. Ada cemburu yang dicintai Allah dan ada juga yang dibenci-Nya. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah cemburu yang disukai Allah itu?” Beliau menjawab, “Jika kedurhakaan-kedurhakaan kepada-Nya dan jika hal-hal yang diharamkan-Nya dilanggar.” Kami bertanya lagi, “Lalu apakah cemburu yang dibenci Allah?” Beliau menjawab, “Kecemburuan salah seorang di antara kalian di luar kadarnya.”
Allah pun Bisa Cemburu
Cemburu adalah salah satu sifat Allah, namun ia tak termasuk dalam Asma al-Husna (Nama-nama indah Allah). Nabi bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih cemburu selain daripada Allah. Karena itu Dia mengharamkan berbagai kekejian, yang tampak maupun yang tersembunyi.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Cemburu Para Nabi
Terhadap sebuah kemungkaran, Nabi Muhammad sangatlah pencemburu. Hal ini tergambar dalam kisah Sa’ad ibn Ubadah. Suatu ketika ia bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saran engkau jika saya mendapati istriku berzina dengan seorang laki-laki? Apakah saya harus menangguhkan balasan hingga mendapatkan empat orang saksi?” Nabi menjawab, “Benar!” Sa’ad berkata lagi, “Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, bagaimana jika saya memukulnya dengan punggung pedang?” Nabi menjawab, “Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih cemburu daripada dirinya.” (Riwayat Bukhari)
Cemburu Itu Manusiawi
Saking cintanya kepada –sang suami- Rasulullah, ‘Aisyah pun tak luput dari rasa cemburu. ‘Ummu al-Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha pernah bercerita, aku tak pernah cemburu terhadap wanita seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Karena Nabi seringkali menyebut namanya. Suatu hari beliau menyebut namanya, lalu aku berkata, “Apa yang engkau lakukan terhadap wanita tua yang merah kedua sudut mulutnya? Padahal Allah telah memberikan ganti yang lebih baik daripadanya kepadamu.” Nabi bersabda, “Demi Allah, Dia tidak memberikan ganti yang lebih baik daripadanya kepadaku.” (Riwayat Bukhari)
Stop Cemburu Buta
Cemburu yang dibangun di atas imajinasi dan buruk sangka hanyalah akan merusak sebuah hubungan. Ia tak lebih dari mengikuti hawa nafsu semata. Padahal ia sendiri tak mengetahui persoalan kecuali menuruti perasaan dan emosi sesaat saja. Bahkan boleh jadi cemburu tersebut lalu ditunggangi oleh pihak ketiga yang ingin merusak keutuhan rumah tangga seseorang.
Jalin Komunikasi
Menjalin komunikasi yang sehat bisa menjadi jembatan yang merekatkan kembali rumahtangga yang lagi renggang. Saling terbuka dalam segala urusan niscaya semakin memudahkan dalam menyelesaikan suatu persoalan rumahtangga.* Masykur/Suara Hidayatullah, NOPEMBER 2010

Sabtu, 25 September 2010

Tentara Israel Serang Masjid al-Aqsa

Tentara Israel Serang Masjid al-Aqsa

Tidur Membantu ingatan

Tidur Membantu Ingatan

E-mail Print PDF
Bermimpi membantu untuk mempertahankan pikiran kita dan membantu kita melakukan lebih baik di masa depan

Hidayatullah.com--Bila Anda ingin mengingat sesuatu, mimpikan hal itu. Para peneliti menemukan bahwa tidur merupakan cara terbaik untuk mempertahankan ingatan.

Bermimpi membantu untuk mempertahankan pikiran kita dan memahami kejadian hari ini, para peneliti mengatakan, itu bisa membantu kita melakukan lebih baik di masa depan.

Daily Mail mewartakan, dalam tes para relawan ditunjukkan tiga kata-kata dan mereka diminta menemukan kata lain untuk menghubungkan semua kata itu. Misalnya kata-kata "cookie", "heart", dan "sixteen", jawabannya "sweet".

Setelah istirahat beberapa jam, mereka ditunjukkan lagi tiga kata-kata yang sama. Beberapa tidur dengan REM (Rapid Eye Movement) atau mata bergerak dengan cepat waktu bermimpi. Saat bermimpi merupakan saat yang paling giat. Relawan lainnya tidur tanpa REM, dan sisanya dalam masa tenang karena mereka tidak tidur.

Faktanya menurut pertemuan tahunan "American Psychological Society's", hanya mereka yang masuk kelompok tidur dengan REM melakukan lebih baik pada waktu kedua, hampir 40 persen dalam perbaikan.

"Ini membantu kita memahami lebih jauh mengenai keuntungan tidur dan membantu orang memaksimalkan jadwal tidur mereka untuk produktivitas optimal dan pengembalian ingatan," kata peneliti dokter Sara Mednick, dari Universitas California.

Awal minggu ini, ilmuwan menjelaskan kenapa beberapa orang bisa tidur dalam kondisi apapun, sementara yang lain bangun dari tidurnya karena ada suara.

Sekolah Kedokteran Harvard menemukan bahwa mereka yang memproduksi banyak ledakan di otak, dikenal sebagai gelombang, tidur paling nyenyak.